Total Tayangan Halaman

Jumat, 25 Oktober 2013

KEBUDAYAAN DAN PERADABAN BABIOLONIA KUNO DI SUNGAI EUPHRATES
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Wilayah Mesopotamia mempunyai 130.000 batu persegi dan dikelilingi oleh pegunungan Zagros di sebelah timur serta dataran tinggi Arab di sebelah barat daya. Wilayah Mesopotamia juga membentang dari teluk Parsi pegunungan Taurus di Turki.Kota Babel adalah ibukota tanah kuno Babilonia di selatan Mesopotamia.  Terletak di Sungai Efrat sekitar 50 km sebelah selatan Baghdad modern, tepat di utara yang sekarang kota Irak modern al-Hillah. Babel adalah Akkadia "babilania" yang berarti "Gerbang Tuhan " dan menjadi ibukota dari tanah Babilonia. Etimologi dari nama Babel dalam Al kitab berarti "bingung", dan seluruh Alkitab, Babel adalah simbol dari kebingungan yang disebabkan oleh kefasikan.
Kebudayaan Iraq mungkin lebih tua daripada di Mesir, terutama dilembah hilir sungai-sungai Euphrates dan Tigris dan disekitar Teluk Iran. Irak sekarang sebutan bagi daerah Babilonia terdiri dari tanah yang tandus, hampir tidak pernah ada hujan. Kehidupan penduduknya tergantung dari air sungai, sehingga dimanapun saluran-saluran air merupakan alat negara yang sangat penting. Semenjak zaman purba negara ini selalu didatangi oleh bangsa-bangsa asing disekitarnya. Berbagai bangsa datang menyerbu dan daerah ini sering berganti tuan. Nama Babel adalah bentuk Yunani dari nama Ibrani Babel. Babilonia muncul setelah runtuhnya kerajaan Sumeria dan mewariskan kebudayaanya ke masa Babilonia. Bahwa kebesaran Akkadia runtuh dengan datangnya orang-orang Amoriah yang sama-sama Semit.  Jadi Amoriah merupakan kelompok kedua bangsa Semit yang berhasil merebut supremasi politik di wilayah lembah Tigris dan Eufrat di bawah kepemimpinan Hammurabi (1792-1750 SM).
Hammurabi dikenal sebagai penguasa Babylonia dan penguasa dunia terbesar sepanjang sejarah kuno. Melalui sejumlah peperangan dan penaklukan, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Setelah berhasil menyatukan seluruh wilayah bekas kekuasaan Sumeria-Akkadia, dia menamakan negerinya Babylonia. Bangsa Babilonia muncul setelah bangsa Sumeria yang sangat dikenal ilmu pengetahuannya dan tulisannya.
Banyaknya perkembangan kebudayaan bangsa Babilonia, salah satunya tulisan, sistem angka sexagesimal dan juga bangunan yang menggagumkan. Hukum yang terkenal dari peradaban ini adalah hukum Hammurabi oleh raja Hammurabi. Berdasarkan penjelasan diatas kami mengambil judul “Kebudayaan dan Peradaban Babilonia di Sungai Euphrates”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas muncul permasalahan sebagai berikut :
a.       Bagaimana awal munculnya kerajaan Babilonia Kuno di Sungai Euphrates ?
b.      Bagaimana kehidupan budaya masyarakat Babilonia Kuno?
c.       Bagaimana peninggalan-peninggalan Babilonia Kuno ?
1.3  Tujuan Penulisan
a.    Memahami awal munculny kerajaan Babilonia Kuno di Sungai Euphrates.
b.    Memahami kehidupan budaya masyarakat Babilonia Kuno.
c.    Memahami peninggalan-peninggalan Babilonia Kuno.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Awal Munculnya Kerajaan Babilonia Lama
Penduduk awal Mesopotamia adalah Sumeria, yang Alkitab sebut sebagai orang-orang dari "tanah Sinear". Sargon, dari salah satu kota Sumeria, bersatu rakyat Babilonia di bawah pemerintahannya sekitar 2300 SM banyak sarjana percaya bahwa Sargon mungkin orang yang sama seperti Nimrod. Bangsa Sumeria yang waktu itu dipimpin oleh Naram-Sin diserbu bangsa lain disekitar-nya. Ketika raja meninggal negara menjadi kacau dan lemah (Soeroto,1954 :19). Sehingga dapat dikatakan bangsa Sumeria mengalami kekalahan, kemudian muncul bangsa yang baru dari bangsa yang berbahasa Semit. Sumeria muncul kembali dan pada masa ini pula muncul bangsa Babilonia yang berasal dari bangsa Akkad dan Sumeria. Sekitar negara babilonia datang bangsa-bangsa lain yang berbahasa Semit hidup berdampingan di Ur.
Ketika bangsa Babilonia terpecah belah karena serangan dari bangsa Elam, kemudian muncul Hammurabi. Hammurabi berhasil menguasai Babilonia dan mempersatukan kembali. Peradaban Babilonia tumbuh diantara sungai Tigris dan Efrat dalam keadaan lebih rendah dari sungai. Seperti Mesir mempunyai perada-ban Sungai Nil, begitu juga Babylonia berada diantara dua sungai. Babilonia memiliki keterkaitan dengan Sumeria, dan juga disebut sebagai pendukung peradaban Mesopotamia (Isawati, 2012: 27).
near_east9.gif
Gambar 1.1 letak kota Babylon                        
            Literatur Bangsa Babylonia dibangun dengan sangat bagus dan rekaman cuneiform yang berhasil ditemukan menunjukkan agama, sejarah dan ilmu pengetahuan sangat berkem-bang pada masa itu. Jika kita melihat gambar diatas bahwa daerah Timur Tengah berwarna hijau artinya memiliki kehidupan dan memiliki tanah yang subur. Sedangkan disekitar daerahnya merupakan padang pasir. Kota Babilonia menjadi aset terpenting Timur Tengah karena kebesaran perkembangan yang dialami oleh bangsa Babilonia. Babilonia adalah wilayah  yang berdekatan dengan mesir, wilayah Babilonia yang sekarang kita kenal dengan Irak merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban tinggi.


2.2 Kehidupan Budaya Masayarakat Babilonia Lama
Salah satu peradaban besar yang pernah ada adalah Babilonia, perkembangan pemikiran bangsa ini, memberikan pengaruh yang besar untuk kehidupan manusia saat ini. Berikut ini merupakan kehidupan keseharian dari bangsa Babilonia yang dijelaskan Russel (2002: ) sebagai berikut,
1.      Hukum
Codex Hammurabi adalah hukum atau undang-undang yang dibuat oleh Raja Hammurabi. Hukum ini dibuat pada prasasti batu yang tingginya 8 kaki atau sekitar 2,5 m dan diletakkan di tengah kota Babilonia. Yang berisi: larangan main hakim sendiri, sehingga keamanan dan keadilan masyarakat dijunjung tinggi dan juga hukum perdata dan pidana.
2.      Astrologi
Beberapa ribu tahun sebelum Copernicus. Mereka telah menyadari bahwa bumi dan planet-planet lain berbentuk bulat dan bahwa mereka berputar mengelilingi matahari. Dengan pengetahuan ini mereka dapat secara akurat memprediksi gerhana matahari dan bulan.
3.      Sains
Diantara karya besar bangsa Babilonia dalam bidang sains adalah pembagian hari menjadi 24 jam, pembagian lingkaran menjadi 360 derajat, siklus gerhana (yang bisa memastikan tanggal gerana bulan, dan memperkirakan tanggal gerhana matahari).
4.      Agama
Agama bangsa Babilonia, sebagaimana kepercayaan kuno lainnya, pada mulanya berupa kultus kesuburan. Bumi adalah betina, matahari jantan. Lembu jantan lazimnya disebut dengan kesuburan pria sehingga dewa-dewa lembu banyak dipuja dan disembah. Isthar adalah dewa bumi yang tinggi kedudukannya diantara dewi-dewi lainnya.
5.      Seni Tulis-Menulis
Seni tulis-menulis untuk pertama kalinya ditemukan di Mesir pada tahun 4000 SM, dan di Babilonia tidak lama kemudian. Di masing-masing itu tulisan bermula dari gambar-gambar yang di acu. Gambar gambar tersebut dengan cepat mengalami konsevsionalisi, sehingga kata-kata lantas ditampilkan dengan indigrom-indigrom.
6.    Konsep kepercayaan bangsa Babilonia I telah mengenal dewa-dewa. Dewa Marduk merupakan Dewa Utama Kerajaan Babilonia lama yang hancur setelah mendapat serangan dari Bangsa Asyiria.
Angka-angka Babilonia dulunya ditulis dalam bentuk cuneiform (bentuk runcing), menggunakuan alat tulis dari tanaman reed berujung runcing untuk menulis diatas sepotong tanah liat yang mana akan dijemur di matahari untuk mengeraskannya uuntuk memubuat rekaman permanen. Orang-orang Babilonia menggunakan sistem angka sexagesimal (basis 60) yang diambil dari Sumeria. Sexagesimal masih ada sampai saat ini, dalam bentuk derajat, menit, dan detik di dalam trigonometri dan pengukuran waktu.
2.3 Peninggalan-Peninggalan Babilonia Lama                   
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGJ9XejWRwSE0mv0-PWFhLiAS8B4x-L4viF4JYPQsUzgtWabkst-dauF1iko4YvnLsyUNg8DFaqcz1_Uz7NJYjZxlDXZkvWkmeWWWEzawhpQQFjcoNvgqAwr_0D1Y1Boqs1GVUVkjZFyEe/s400/4.jpeg
Gambar 1.1 Patung Hammurabi
Hammurabi adalah penguasa yang menciptakan kebesaran Babylonia kuno, metropolis pertama di dunia. Banyak peninggalan pemerintahan Hammurabi (1795-1750 BC) yang telah dilestarikan dan saat ini kita dapat mempelajari raja yang luar biasa ini sebagai pembuat hukum tertulis yang terkenal dengan sebutan Kode Hammurab (Hakim http://binhakim.blogspot.com/2011 /06/codex-hammurabi.htmli).  Kode itu dipahat pada monumen batu hitam, setinggi 8 kaki. Jelas ini dirancang supaya dapat dijangkau pandangan publik. Batu yang terkenal ini ditemukan pada tahun 1901, bukan di Babylonia, tapi di sebuah kota pegunungan Persia, yang diduga dibawa oleh para penakluk. Kalimat-kalimat hukum yang terpahat di monumen itu dimulai dan diakhiri dengan pujian pada Tuhan. Bahkan sebuah kode hukum digunakan sebagai bahan untuk berdoa walaupun doa itu terutama berisi celaan terhadap siapapun yang melanggar dan menghancurkan hukum.
Kode itu kemudian mengatur garis-garis yang tegas dan definitif terhadap organisasi masyarakat. Hakim yang membuat kesalahan dalam suatu kasus hukum bisa dicopot dari jabatannya untuk selamanya, dan didenda dalam jumlah yang besar. Saksi yang memberikan keterangan palsu dihukum mati. Meski untuk zaman sekarang Kode Hammurabi terasa bengis dan hanya menuruti rasa dendam saja tapi tujuan hukum ini sebenarnya untuk melindungi segenap warga Babylonia dari perbuatan kriminal. Yang membuat kita terperangah Hukum Hammurabi begitu rinci sehingga seolah-olah ingin menjangkau semua segi kehidupan masyarakat. Tampaknya Hammurabi tak ingin tanggung-tanggung. Dia ingin semuanya bisa diatur dalam sebuah sistem hukum yang komplet sehingga tak satupun segi kehidupan masyarakat yang lolos dari pengaturan.
Hammurabi juga sadar bahwa hukum harus diketahui dan disadari seluruh anggota masyarakat. Hanya dengan begitu, warga bisa menghindari perbuatan yang bisa dijerat sanksi hukum. Untuk itu dia telah mengumumkan secara luas kepada rakyatnya seluruh bangunan hukum, yang disusun berdasarkan pengelompokan yang teratur, sehingga semua orang bisa membaca dan mengetahui apa yang dituntut oleh hukum yang dibuatnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi09ildhyZXB8RDS3xAzOsUQksVL51Jy3d54ybYwEuUDGJDv1YKSk92nQkUMG1LKZtCAjDQ-XtKhVNTDrBM3mL0k-zZLfew7ibi4oy9ctyP31nQ3FeX2g2XoCg8h3Nk2YLDiU9f2RSb7BzL/s400/3.jpeg
Gambar 1.2 Codek Hammurabi
Beberapa bentuk hukum Hammurabi yang dijelaskan oleh Hakim, http://binhakim.blogspot.com/2011/06/codex-hammurabi.html adalah sebagai berikut :
 
·         “Tukang batu yang membuat rumah, dan rumah itu ambruk sehingga menewaskan penghuni yang ada di dalamnya, maka tukang batu tersebut harus dihukum mati”. Filosofi : jaminan mutu dan profesionalisme, dimana setiap orang harus memiliki profesionalitas dalam bekerja, dan bertanggungjawab atas hasil pekerjaannya.
·         "Seorang biarawati akan dibakar hidup-hidup jika kedapatan memasuki penginapan tanpa ijin, seorang dokter bedah yang pasiennya meninggal saat dalam penanganannya akan kehilangan sebelah tangannya, orang yang mencuri akan dipotong tangannya, orang yang berbohong akan dipotong lidahnya"
·         Tentang derajat Perempuan : " Seorang janda berhak mendapatkan warisan sejumlah yang diterima anak lelakinya. Mengingat bahwa pada saat itu perempuan sama sekali tidak memiliki hak (termasuk tidak memiliki hak atas harta benda), dan janda yang ditinggal mati suaminya berada pada posisi paling lemah (karena ia menjadi ‘barang tak bertuan’ yang boleh ‘diambil’ oleh siapa pun), maka hukum ini merupakan pembelaan dan perlindungan yang sangat besar maknanya bagi perempuan. 









BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bangsa Babilonia merupakan pendukung dari peradaban Mesopotamia. Bangsa Babilonia awalnya terbentuk dari berbagai bangsa-bangsa di sekitar Sungai Euphrates dan Tigris. Bangsa ini merupakan gabungan dari bangsa Sumeria dan Akkadia. Ketika bangsa Babilonia mulai jatuh kemudian muncul Hammurabi sebagai penguasa yang mempersatukan bangsa-bangsa di Babilonia yang terpecah belah. Wilayah Babilonia dikelilingi oleh Sungai sehingga mempunyai tanah yang subur.
Kehidupan Bangsa Babilonia banyak melahirkan Pemikiran. Perkembangan pemikiran bangsa ini, memberikan pengaruh yang besar untuk kehidupan manusia saat ini, diantaranya adalah bidang hukum, astrologi, sains, agama, seni tulis menulis, dan konsep kepercayaan bangsa Babilonia I yang telah mengenal dewa-dewa.
Peninggalan Babilonia Lama salah satunya adalah Codek Hammurabi sebagai peninggalan dari penguasa Hammurabi yang dipahat dalam monument batu hitam. Kode itu mengatur garis-garis yang tegas dan definitif terhadap organisasi masyarakat semuanya bisa diatur dalam sebuah sistem hukum yang komplet sehingga tak satupun segi kehidupan masyarakat yang lolos dari pengaturan.

3.2    Saran
Saran ditujukan kepada :
·         Para Pemimpin Indonesia
Agar senantiasa menegakkan hukum secara adil agar tercipta masyarakat yang damai dan sejahtera.
·         Dosen pembinbing mata kuliah Sejarah Asia Barat Daya untuk memperbaiki dan melengkapi makalah apabila terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan maupun mengutip isi makalah.

Daftar Rujukan
Isawati. 2012. Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid I dari Peradaban Kuno Sampai Krisis Teluk I. Yogyakarta : Ombak.
Russel, Bertand. 2002. Sejarah Filsafat Barat: Kaitannya Dengan Kondisi Sosio politik Zaman Kuno Hingga Sekarang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Soeroto. 1954. Indonesia Ditengah-Tengah Dunia Dari Abad Keabad Djilid II. Jakarta : Djambatan.
Hakim.2011. Codex Hammurabi. (online) (http://binhakim.blogspot.com/2011/ 06/codex-hammurabi.html), diakses pada 30 januari 2013 pukul 17.13 WIB.





1 komentar: