Total Tayangan Halaman

Selasa, 30 April 2013


SISTEM BERCOCOK TANAMAN PADI DAN KENDALA PEMASARAN HASIL PANEN DI DAERAH TRANSMIGRASI KUSUSNYA KECAMATAN AIR SALEH KABUPATEN BANYUASIN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
DASAR-DASAR SOSIOLOGI
yang dibina oleh Ibu Anggaunitakiranantika, S.Sos., M.Sosio

oleh
Sukrisna Aji
110731435579



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Maret 2012



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Penduduk di Kecamatan Air Saleh
Kecamatan Air Saleh merupakan Kecamatan yang terletak di Daerah Kabupaten Banyuasin, yang mana Daerah tersebut merupakan wilayah pemekaran dari Kecamatan Makarti Jaya. Kecamatan Air Saleh berdiri pada tahun 2007, yang pembentukannya bersamaan dengan berdirinya Kecamatan Air Sugihan. dimana pemekaran tersebut sebagai bentuk dari otonomi daerah yang tujuannya sebagai percepatan pertumbuhan dalam bidang ekonomi. Kecamatan air saleh terdiri dari 11 desa atau kelurahan yaitu desa air solok batu, desa bintaran, desa damarwulan, desa enggalrejo, desa saleh agung, desa saleh jaya, desa saleh mukti,desa saleh mulya, desa sidoharjo, desa srikaton dan desa srimulyo. Informasi tentang Kecamatan Air Saleh dapat dikatakan sangat minim, namun dapat saya uraikan tentang batas-batas wilayah Kecamatan Air Saleh sebagai berikut : Sebalah timur Kecamatan Air Saleh berbatasan dengan  Kecamatan Air Sugihan yang dipisah oleh Sungai Musi II, sebelah utara berbatasan dengan Selat Bangka, sebelah barat berbatasan dengan Desa Upang dan Kecamatan Muara Telang  yang dipisah oleh Sungai Musi I atau Sungai Upang, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Muara Padang yang juga dipisah oleh Sungai Musi II. Sebagai Kecamatan yang baru berdiri Air Saleh masih banyak mengalami kekurangan, contohnya dalam sarana jalan yang masih berupa jalan tanah yang mana bila hujan tiba jalan tersebut tidak dapat dilalui, Karena jalan akan menjadi lengket, Selain jalan dalam sarana pendidikan dikecamatan air saleh hanya terdapat 3 sekolah menengah pertama, yaitu SMP Negeri 1 Air Saleh, SMP Negeri 2 Air Saleh dan juga SMP PGRI. Untuk Sekolah Menengah Atas di kecamatan air hanya terdapat 1SMA, yaitu SMA BHAKTI BANGSA. Jadi bila ingin melanjutkan kesekolah yang lebih baik mutunya mereka biasanya merantau ke daerah kecamatan lain yaitu kecamatan Air Sugihan ataupun ke Kota Palembang, bahkan ada yang melanjutkan pendidikan ke Pulau Jawa. Disinilah bisa dikatakan terjadinya mobilitas vertikal pada masyarakat yang melanjutkan pendidikan.
Sebagai penghubung antar daerah kecamatan dilakukan dengan jalan darat dan sungai, jalan darat biasanya digunakan penduduk untuk wilayah Air Saleh saja, bila kita ingin pergi ke daerah kecamatan lain kita akan melakukan penyeberangan dengan menggunakan “ketek”  yang ongkosnya sebesar Rp 5000 untuk sekali jalan. Berikut merupakan gambar penyeberangan sungai yang menghubungkan Kecamatan Air Saleh dan Kecamatan Muara Padang :
Sedangkan untuk pergi ke Palembang kita harus menaiki kendaraan sungai yang disebut dengan speed boot atau juga disebut dengan sekoci yang jarak tempuh mencapai 2 jam. Jadi dapat dikatakan masalah utama daerah transmigrasi kususnya air saleh adalah sarana transportasi.
Sebagai daerah transmigrasi Kecamatan Air Saleh dapat dikatakan membentuk Kebhinnekaan Tunggal Ika antar etnis, karena daerah tersebut dihuni oleh banyak suku diantaranya suku jawa, suku sunda, suku bali, suku bugis dan penduduk asli. Namun dalam kehidupan sosial masyarakat, suku jawa yang banyak memegang peranan penting, seperti dalam bidang pemerintahan contohnya lurah, camat, dan perangkat desa lainnya banyak dipegang oleh suku jawa. Meskipun tinggal di daerah transmigrasi masyarakatnya masih memegang teguh tradisi-tradisinya, contohnya saja masyarakat jawa yang masih melakukan kendurenan, yang biasanya dilakukan saat pembukaan awal puasa dan akhir hari puasa atau sebelum malam takbir dan juga dilakukan hari-hari besar lainnya. Selain itu terdapat tradisi seperti “ater-ater” yang dilakukan pada saat hari-hari akhir puasa atau puasa kurang dari 1 minggu, tradisi jawa  lainnya yang masih dipertahankan diantaranya selamatan kelahiran bayi dan juga selamatan kematian. Dalam seni pertunjukan dikecamatan air saleh masih terdapat kesenian wayang kulit, kuda lumping atau biasa disebut “jaranan”. Salah satu ciri khas dalam kehidupan masyarakat desa adalah adanya semangat gotong-royong yang tinggi. Misalnya pada saat mendirikan rumah, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan sebagainya. Gotong royong semacam ini lebih dikenal dengan sebutan kerja bakti, terutama menangani hal-hal yang bersifat kepentingan umum. Ada juga gotong-royong untuk kepentingan pribadi, misalnya mendirikan rumah, pesta perkawinan dan kelahiran. Seperti gotong royong dalam bidang pertanian, biasanya gotong royong seperti ini dilakukan pada saat panen raya tiba mereka melakukan pemanenan padi secara bergilir, hari ini disawah A dan hari berikutnya disawah B. Karena bila panen tiba banyak kekurangan tenaga kerja, dapat dikatakan masyarakat air saleh semua memiliki tanah. Walaupun ada pekerja dari daerah lain datang itupun tidak mencukupi bila padi masyarakat sudah siap panen secara bersamaan. Pekerjaan memanen padi dinamakan dengan “bawon”, dalam sistem pembayaran pekerja di air saleh menggunakan sistem bagi hasil, atau disebut sistem 7/1, yaitu bila dapet 7 karung yang 1 karung untuk pekerja begitupun seterusnya sesuai kelipatannya. Dalam hal stratifikasi sosial masyarakat yang memiliki banyak tanahlah yang dianggap menduduki posisi paling tinggi, namun sekarang selain yang memiliki banyak tanah juga kaum-kaum terdidik memiliki posisi penting di kecamatan air saleh.
2.2 Sistem Bercocok Tanam Kecamatan Air Saleh
            Bercocok tanam merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan bila kita hidup didaerah agraris, seperti halnya dalam budidaya padi. Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan (http://wartawarga.gunadarma.ac.id). Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah harus harus dipelihara dengan baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi. Dalam sistem bercocok tanam yang lazim diguanakan di masyarakat adalah sistem yang dimulai dengan melakukan penanaman bibit atau lebih dikenal dengan nama persemaian. Di dalam artikel yang bersumber dari (http://wartawarga.gunadarma.ac.id) di jelaskan bahwa Persemaian terbagi atas 3 golongan yaitu:
1.      Persemaian Kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan, Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu :
·         Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
·         Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
·         Selanjutnya tanah digaru
Berikut merupakan ukuran bedeng persemaian :
·         Panjang bedengan : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjag.
·         Lebar bedengan : 100 -150 cm dan tinggi bedengan : 20 -30 cm.

2.      Persemaian Basah
Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air:
·         Air akan melunakan tanah.
·         Air dapat mematikan tanaman pengganggu.
·         Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga perusak bibit.
Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
                                                                                         
3.      Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon. Berikut  cara penyemaian dengan sistem dapog :
1.      Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah.
2.      Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang.
3.      Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga.
4.      Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah.
5.      Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4.
6.      Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah.
Sistem Tanam Tabur Benih
Sistem diatas merupakan sistem persemaian yang banyak dilakukan dalam penanaman padi, namun berikut ini saya akan menguraikan sistem bercocok tanam yang terdapat dikecamatan air saleh kabupaten banyuasin. Daerah banyuasin merupakan daerah tadah hujan selain itu kecamatan air saleh merupakan wilayah pasang surut, karena kita ketahui bahwa air saleh dikelilingi oleh sungai musi. Meski menjadi daerah pasang surut petani air saleh hanya bisa bercocok tanam 1 kali dalam satu tahun, karena air yang masuk dari sungai mengandung kadar garam yang tinggi yang tidak bagus untuk tanaman. Pada bulan agustus-september masyarakat di kecamatan air saleh telah mulai melakukan penggarapan lahan yaitu berupa penyemprotan gulma atau rumput, karena pada bulan-bulan ini curah hujan belum begitu tinggi. Setelah gulma dalam sawah mengering, pada sekitar bulan oktober petani melakukan pembajakan. Setelah itu sawah yang telah dibajak dibiarkan selama kurang lebih satu bulan agar tanah tadi menjadi gembur, karena pada intinya tanah di kecamatan air saleh merupakan  tanah kering.
Sistem tanam tabur benih atau biasa disebut nabur merupakan sistem yang lazim digunakan di daerah Kecamatan Air Saleh kabupaten Banyuasin. Sistem ini dimulai pada sekitar tahun 2003, sebenarnya masyarakat air saleh sebelum melakukan sistem tabur benih juga pernah menggunakan sistem bercocok tanam yang ada di atas. Perpindahan sistem bercocok tanam ini lebih dipicu oleh penghematan biaya dan waktu. Karena bila menggunakan sistem tabur benih hanya memakan waktu 2 jam, sedangkan bila menggunakan sistem pada umumnya bisa memakan waktu 1 hari. Berikut uraian sistem bercocok tanam menggunakan sistem tabur benih:
1.      Telah dijelaskan di atas bahwa pada bulan agustus-oktober masyarakat air saleh melakukan penyemprotan dan pembajakan lahan, yang mana pada bulan tersebut curah hujan belum begitu tinggi.
2.      Pada bulan november masyarakat air saleh mulai melakukan penaburan lahan, yang melalui tahap sebagai berikut:
·         Sebelum lahan ditaburi benih, lahan terlebih dahulu di “Garu” atau dihaluskan, biasanya penghalusan lahan dilakukan 1-2 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
·         Dalam sistem tabur benih tidak dikenala adanya jarak tanam, jumblah tanam tiap lubang, karena pada dasarnya sistem bercocok tanam tabur benih sudang langsung seperti melakukan persemaian.
·         Setelah lahan halus benih yang sudah siap ditaburkan kesemua lahan, benih yang digunakan biasanya benih ciherang dan situ bagendit. Kareana umur dari merk benih ini sangat pendek yaitu 4 bulan.
·         Setelah penaburan selesai dilakukan penggaruan atau penghalusan tahap tiga, dalam tahap ini berfungsi sebagai penutup benih yang telah di taburkan di lahan atau sawah tadi.
·         Dalam hal perawatan sistem tabur benih tidak berbeda dengan lainnya, pemupukan pertama dilakukan setelah padi berumur kurang lebih 1 bulan,
 
sedangkan pemupukan tahap kedua dilakuka setelah padi berumur 2 bulan setengah dimana pada umur ini padi sudah akan tumbuh anak atau biasa disebut “mapak anak”.
·         Biasanya terdapat beberapa taburan yang tidak jadi atau tumbuh, maka petani akan melakukan penyulaman yang mana bibitnya diambilkan dari sekitar lahan yang tumbuhnya lebih bagus. Untuk pemberantasan gulma biasanya dilakukan dengan cara penyemprotan dan pematunan.
·         Setelah tahap-tahap diatas selesai, para petani tinggal menunggu mengeringnya tanaman, biasanya melakukan beberapa penyemprotan benih, tujuannya agar benih menjadi mentes.

Telah diuraikan diatas tentang sistem bercocok tanam tabur benih, dapat dikatakan sistem ini belum banyak dilakukan oleh masyarakat indonesia. Karena sistem ini banyak dilakukan di daerah yang lahan persawahannya luas, karena tujuannya untuk menghemat biyaya dan waktu. Jadi sistem ini mungkin sangat baik diterapkan diwilayah indonesia selain menghemat biyaya dan waktu sistem tabur benih juga lebih sederhana perawatannya. Untuk kekurangan sistem tabur benih di daerah tadah hujan yaitu bila curah hujan kurang maka benih-benih yang ditabur tadi banyak yang tidak tumbuh.
2.3 Kendala Pemasaran Hasil Panen
            Bagi para petani hal yang paling menyenangkan adalah memperoleh harga yang tinggi pada saat ia menjual hasil panennya. Dalam hukum ekonomi disebutkan, jika panenan kurang baik karena serangan hama, kekeringan atau bencana alam, berarti penawaran berkurang dan harga dapat menjadi tinggi. Harga ini dapat juga terjadi kalau permintaan lebih besar dari biasanya. Sebaliknya, apabila panen telalu banyak dan pembelian dari para pedagang sepi, maka harga menjadi turun. Kalau panen baik dimana mana, pedagang menjadi raja. Dia akan di datangi para petaniyang akan menjual hasil pertaniannya dan tidak perlu datang ke desa-desa mencari barang dagangan (Indriya Eko Purwaningsih,1984. Mubyarto, 1973, hal. 162). Dalam kendala pemasaran di Kecamatan Air Saleh lebih dipusatkan pada kurangnya sarana dan prasarana yang ada, yaitu sarana jalan yang tidak dapat menjangkau secara langsung tempat penjualan hasil panen ke pusat Kota seperti Kota Kabupaten ataupun kota Provinsi, kalaupun bisa itu akan mengeluarkan biayaya yang besar karena kita ketahui hanya jalur sungailah yang dapat dijangkau ke Kota Kabupaten ataupun Kota besar lainnya. Dalam hal seperti itu dimanfaatkan oleh para tengkulak swasta untuk membeli hasil panen para petani, yang dalam mematok harga tidak sesuai dengan harga tengkulak Kabupaten. Jadi bila panen tiba tengkulak swastalah yang menjadi raja dalam pembelian beras, selain itu di daerah Kecamatan Air Saleh juga tidak ada cabang-cabang (Depot Logistik) ataupun Koperasi Unit Desa (KUD). Itulah sebabnya mau tidak mau petani di Kecamatan Air Saleh menjual hasil panennya ke tengkulak swasta meskipun dengan harga yang relatif lebih rendah. Berikut mata rantai tata niaga yang biasa terjadi di Kecamatan Air Saleh:
                                                                                                                         

PETANI
TRANSMIGRAN
(PRODUSEN)
TENGKULAK
DESA
PEDAGANG
PENGUMPUL
DI PASAR LOKAL
PEDAGANG
PENGUMPUL
DI KOTA KABUPATEN
PEDAGANG ECERAN
DI KOTA
KONSUMEN
            Jadi dapat dikatakan kendala utama dalam pemasaran hasil panen di Kecamatan Air Saleh adalah kurangnya akses untuk melakukan transaksi secara langsung dengan tengkulak atau pedagang yang ada di kota Kabupaten. Yang hanya bisa melakukan transaksi dengan tengkulak swasta, yang dalam mematok harga tidak sama dengan tengkulak kabupaten. Selain itu kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dalam hal pembelian hasil panen petani juga menjadi penyebab kendala pemasaran hasil panen.
           
           
                       

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Transmigrasi merupakan bentuk program pemerintah yang sangat fenomenal, yang puncaknya terjadi antara tahun 1970-1980. Yang merupakan tujuan utama dari transmigrasi dapat dikatakan selain sebagai bentuk pemerataan penyebaran kependudukan juga sebagai pertumbuhan ekonomi, kususnya pangan. Namun dari permasalahan yang telah dibahas  di daerah transmigrasi masih banyak perlu perhatian pemerintah, Kususnya sarana dan prasarananya. Karena daerah transmigrasi telah memberikan sumbangan sebagai penghasil pangan terbesar. Selain itu meskipun di daerah transmigrasi terdapat banyak etnis dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda, akan tetapi konflik sosial jarang terjadi. Barang kali hal ini karena adanya kesadaran di antara sesama warga masyrakat transmigran bahwa mereka sama-sama senasib dan sepenanggungan. Dampak positif dengan adanya kelompok etnis yang berbeda-beda itu dapat memberikan masukan dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang berpegang kepada prinsip bhinneka tunggal ika di permukiman transmigrasi.
3.2 Saran
Saran saya tunjukkan kepada kepada seluruh pembaca makalah ini, agar lebih  memahami daerah transmigrasi yang serba tertinggal dalam berbagai bidang. Namun dari itu semua daerah transmigrasi memberikan sumbangan yang besar bagi kehidupan kususnya dalam bidang pangan. Maka dari itu saya sarankan partisipasi semua pihak untuk kemajuan daerah transmigrasi.









DAFTAR RUJUKAN
Warsito, Rukmiadi. 1984. Pengantar : Transmigrasi dari Daerah Asal sampai Benturan Budaya di Pemukiman, CV Rajawali, Jakarta.
Budi C, Raharjo. 1984. Benturan sosial dan Budaya di Daerah Pemukiman, CV Rajawali, jakarta.
Aswan, Helmi. 1995. Proses dan Strategi Warga Masyarakat Transmigran di Desa Makarti Jaya, Sumatera Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 1995, CV Eka Putra.
Eko I, Purwaningsih. 1984. Transmigrasi dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. CV Rajawali, Jakarta.
                               Sistem Gotong Royong Dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Sumatera Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1981/1982.
Diakses 16-03-2012, (Online) :  http://wartawarga.gunadarma.ac.id.
Diakses 16-03-2012, (Online) : Banyuasinkab.go.id

2 komentar:

  1. terima ksih telah berkunjung diblog airsaleh kami untuk info slgkapnya ttg air knjungi jg www.tokoruslan.blogspot.com

    BalasHapus
  2. kembali mas, terimaksh jg telah komen

    BalasHapus